Hari kelima puasa nih, alhamduliLlah udah terlewati dengan baik. Today, I’ve upgraded my phone’s firmware, rooted it, and installed skype in it. Hwehehe, that means now I can use voip phone call. *terharu*
Hari ini ku pengen nulis tentang dimensi benda. Tau kan dimensi benda? Itu loh, panjang, lebar, ato tinggi. Kalo punya semua sisi itu (panjang lebar, tinggi), berarti memiliki 3 dimensi. Kalo cuman punya 2 (misalnya lebar ama tinggi doang), berarti punya 2 dimensi. Nah, pernah ga mikir apa yang mempengaruhi dimensi? Apa yang membuat dimensi bisa berubah menjadi tingkat selanjutnya (misal: dari 2 dimensi ke 3 dimensi)? Jawabannya gampang; jarak. Gampang kok ngebuktiinnya, kita ambil saja contohnya sebuah pipa. Kalo kita liat dari jauuuh banget, pipa pasti cuman keliatan kayak titik. Ini mewakili 1 dimensi. Semakin kita berjalan mendekat, bentuk pipa akan semakin jelas, dan pipa tersebut akan memiliki panjang dan tinggi. Hal ini mewakili 2 dimensi. Setelah itu cobalah berjalan lebih dekat, sampai akhirnya kita tau bahwa selain memiliki panjang dan tinggi, pipa tersebut ternyata juga memiliki lebar. Akhirnya kita bisa melihat bentuk pipa secara 3 dimensi.
Lalu bagaimana dengan dimensi keempat? Dimesi keempat pasti ada, bahkan mungkin aja ada dimensi kelima, keenam, ketujuh, dan seterusnya. Tapi sayangnya, mata telanjang manusia cuman bisa ngeliat sampe dimensi ketiga, soalnya kan mata manusia ga bisa ngeliat apa-apa kalo terlalu dekat. Eh, tapi ada juga yang berpendapat beda tentang dimensi keempat ini. Ada yang nganggap dimensi keempat ini adalah WAKTU, kayak yang diperlihatkan dalam manga Eyeshield 21. Yang lain nganggap dimensi keempat ini adalah perasaan fisik, kayak yang ada di bioskop-bioskop 4 dimensi. Yah, mumpung dimensi keempat belum pasti, silahkan pilih yang anda suka J
Btw, ku tau tentang ini dari manga QED, walo ku ga ingat volume berapa. Ha, who says comic books make us stupid?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar