.post-body img { width: 500px!important; height: auto!important; }

26 Desember 2010

ah, agama

ah, apa pula ini. Pas ngebaca timeline di twitter, orang-orang yg beragama Kristen di Bogor katanya dihimbau untuk tidak melaksanakan ibadah oleh polisi dan pemerintah atas tekanan orang-orang Islam fundamentalis. Wow. Jujur, ku sebagai seorang muslim malu atas kejadian ini... Masih ada aja orang yang ga mau menghormati agama lain, padahal mereka yg ingin membuat Indonesia menjadi negara Islam itu selalu ngomong "kalo Indonesia menjadi negara Islam, agama lain ga perlu takut kok, hak-haknya dijamin."
bodoh, siapa yg mau percaya kalo perbuatan yg dilakuin beda ama omongan.

Terus, ada juga yg mau mendirikan gereja, tapi malah dipersulit. Apaan sih maksudnya? Dan kalo mereka terpaksa ibadah di rumah salah seorang jemaatnya, mereka yg salah ya? Sampe digrebek dan dibilang 'beribadah di tempat yg ga berizin'. Lagi-lagi tindakan bodoh. Pernah ku tanya ama temenku tentang hal ini, dia bilang "majority rule, mayoritas lah yg memegang aturan", yg tentu saja bikin ku tambah bingung. Soalnya kalo mereka penganut majority rule, kenapa mereka protes pelarangan jilbab di Perancis yg merupakan negara dengan mayoritas non muslim? Bodoh sekali.

Haduh... Sejak kapan sih konflik agama di negaraku ini bereskalasi ke arah yg lebih buruk kayak gini? Padahal waktu ku masih kecil, kayaknya adem ayem aja deh, paling di Ambon perangnya. Well, tapi mungkin juga gara-gara kotaku waktu kecil itu kota yg damai (waktu ku masih kecil sih, kalo sekarang kayaknya kotaku itu mulai terpengaruh). Ah, Kuala Kapuas, kota di Kalimantan Tengah yg memiliki banyak potensi alam, yg ceweknya cakep-cakep dan cowoknya ganteng-ganteng *ngeliat cermin*. Di sini masjid banyak kok, gereja juga banyak, jadi bisa dilihat kalo toleransi antar umat beragamanya tinggi.

hmm... Tapi apa sih penyebab semua kebodohan ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah suatu paham yg menyatakan bahwa "Islam itu benar, agama lain itu salah.", paham yg bener-bener bikin telingaku gatal, cuz ku percaya kalo semua agama itu benar. Ah, ku bukannya tanpa dasar, tapi emang logikaku yg berkata demikian. Nih ya, kalo semua orang yg bukan penganut Islam itu salah, berarti semua agama lain akan masuk neraka dong? Padahal dari 6 milyar manusia bumi saat ini, yg menganut Islam paling cuman 1,5 milyar orang. Apa itu berarti yg masuk surga cuman 1,5 milyar orang (itupun belum dikurangi dengan muslim yg punya banyak dosa)? Trus, sisanya ke neraka? Ah, ku yakin kok kalo Tuhanku, Allah, tidak sekejam itu, makanya ku percaya kalo agama lain bisa masuk surga...

ah, semoga segala macam konflik bodoh ini segera berakhir. Semoga negaraku damai, semoga bumi ini damai. Amin.

22 Desember 2010

Scott Pilgrim vs The World

Photobucket


Wew, ni pelem emang keren banget! Padahal ku udah nonton 3 kali, tapi ga bosen-bosen. Soundtracknya yg keren, storyline yg mantap, storytelling yg asoy, wew. Pantes ni pelem pernah jadi trending topic di twitter.


Pelem ini bercerita tentang seputar kehidupan Scott Pilgrim (age: 22). Suatu hari, Scott berpacaran ama 'chinese highschooler' bernama Knives Chau (age: 17), hingga Scott bertemu dengan Ramona Flowers, cewek cakep dari Amerika. Scott pun mulai mengejar tu cewek, dan berhasil memacarinya (yg secara otomatis membuat Scott memutuskan Knives). Tapi Scott tidak sadar, ada harga yg harus dibayar.... Scott harus mengalahkan mantan-mantan pacar Ramona: The "Seven Evil Exes" agar dia bisa menjalani hubungannya dengan tenang...

well, inti ceritanya sih itu, tapi ceritanya ga sesimple itu. Overall, bagiku sih skornya 9 dari 10. Oh ya, di pelem ini ku diperlihatkan betapa dahsyatnya "The Power of Love" dan "The Power of Self-respect" (no, i'm not kidding)

Hari Ibu?

Hari ini tanggal 22 Desember, sebuah hari spesial bagi perempuan-perempuan Indonesia. Hari ini adalah Hari Perempuan, hari untuk memperingati kejadian pada tahun 1928 lalu, di mana hak-hak perempuan mulai diakui. Namun, Hari Perempuan ini sepertinya sudah bergeser makna menjadi Hari Ibu, entah sejak kapan.

Yah, Hari Ibu itu ga jelek kok, tapi dengan perubahan makna itu, bukannya perjuangan perempuan jaman dulu menjadi milik para ibu saja? Bagaimana dengan mereka yg meninggal sebelum menjadi seorang ibu? Apa jasa mereka tak pantas untuk diperingati?